Situs Interior & Konstruksi
Untuk mengalirkan arus listrik, tentu ada berbagai komponen dalam dunia kelistrikan, mulai dari saklar, kebel listrik hingga colokan. Tiap komponen ini punya fungsi dan jenis masing-masing yang harus kamu ketahui. Sebagai contoh saja colokan misalnya. Di berbagai belahan dunia, ada banyak macam dan jenis colokan yang digunakan, mereka terbagi ke dalam berbagai tipe. Tentu, colokan yang digunakan oleh orang Indonesia akan berbeda dengan colokan yang tersedia di Amerika Serikat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tipe apa saja yang digunakan oleh orang di berbagai dunia.
Jenis-Jenis Colokan Listrik 1. Colokan Listrik Tipe A Tipe colokan yang pertama adalah A. Colokan ini punya 2 lubang yang berbentuk persegi vertikal. Beberapa negara yang menggunakan colokan tipe A ini adalah Amerika, Jepang, Meksiko, dan Kanada. Jadi, siap-siap deh kalau mau traveling ke sana, jenis colokan yang harus kamu beli adalah tipe A. 2. Colokan Tipe B Selain colokan tipe A, Jepang, Amerika, dan Kanada juga mempunyai tipe B. Colokan ini hampir sama dengan tipe A, hanya saja di bagian tengahnya ada lubang bulatan kecil dengan bentuk persegi vertikal. 3. Colokan Tipe C Kalian mungkin tak asing dengan colokan Tipe C ini, karena banyak ditemukan di Indonesia. Selain negara kita, tipe C juga banyak ditemukan di negara-negara Eropa. 4. Colokan Tipe D Berikutnya adalah colokan tipe D yang dipakai oleh masyarakat di India. Bentuknya sangat mirip dengan colokan tipe E. Yang membedakan hanyalah lubang di bagian tengah yang dibuat lebih besar dari dua lubang lainnya. 5. Colokan Tipe E Seperti disebut sebelumnya, colokan tipe E ini merupakan kembaran tari tipe D. Hanya saja, tipe E mempunyai 3 bulatan lubang yang membentuk segitiga dengan ukuran yang sama besar. Negara yang menggunakan tipe ini adalah Belgia, Polandia, Ceko, dan Prancis. 6. Colokan Tipe F Berikutnya colokan listrik yang paling umum digunakan oleh Indonesia, yakni colokan tipe F. Bentuknya hanya dua bulatan lubang saja. Colokan ini merupakan colokan laptop, setrika, water heater, serta banyak lagi elektronik lain. Selain di Indonesia, tipe F juga bisa ditemukan dengan mudah di Eropa. 7. Colokan Tipe G Kalau kamu tarveling ke Malaysia atau Singapura, atau Inggris, maka kamu harus membeli colokan tipe G ini untuk perangkat elektronikmu. Colokan ini mempunyai 2 lubang bagian bawah yang horizontal, dan satu lubang atas yang vertikal. Harga colokan listrik ini beragam, tergantung di mana kamu membelinya. 8. Colokan Tipe I Colokan yang digunakan di Australia, New Zealand, China, serta Argentina ini memang sedikit unik. Ia berbentuk garis lurus vertikal kanan dan kiri yang dibuat condong satu sama lain, serta satu garis vertikal di bagian bawah. Sekilas terlihat seperti lukisan The Scream, kan? 9. Colokan Tipe J Colokan tipe J ini juga mempunyai 3 bulatan, namun dibuat lebih berdekatan satu sama lain. Colokan ini digunakan oleh beberapa negara, seperti Switzerland, Rwanda, dan Liechtenstein. 10. Colokan Tipe N Terakhir colokan listrik tipe N. Colokan ini merupakan upaya untuk membuat standar colokan secara internasional. Ia sudah menggunakan steker V atau IEC 60906-1. Namun, meski International Electrotechnical Commission (pada 1986) sudah menetapkan colokan ini untuk dipakai di seluruh Eropa, tetap saja yang resmi menggunakan colokan ini hanya negara Brazil. Harga colokan listrik di berbagai negara juga berbeda-beda, bisa saja sangat mahal bisa pula hampir sama dengan yang dijual di Indonesia. Jadi, siap-siap saja kalau mau traveling ke negara lain, colokan ini tak boleh dilupakan. Segera Kunjungi temtera.com untuk mengetahui informasi terlengkap seputar berbagai jenis colokan yang ada .
0 Comments
Sebagai penunjang kelengkapan gedung serta aktivitas para penghuni, instalasi listrik harus menjamin operasionalnya yang berfungsi dengan baik maupun keselamatan para penghuni. Tidak sedikit kerugian yang dibawa akibat kesalahan pemasangan instalasi listrik. Mulai dari korsleting, arus pendek sampai menimbulkan kebakaran. Untuk itu pemasangan instalasi listri pada rumah, sekolah, perkantoran, rumah sakit dan pusat perbelanjaan harus dipastikan aman. Salah satu komponen arus listrik yang paling sering digunakan adalah steker. Beberapa produk steker atau colokan listrik sudah dikemas lengkap dan rapi yang dapat langsung Anda gunakan. Cara Pasang Kabel Pada Steker Listrik Steker atau colokan atau dikenal pula dengan konektor daya, meski tersedia dalam satuan yang sudah terpasang lengkap, kerap kali orang-orang merangkai sendiri kabel ke kepala konektor daya alat dan bahan terpisah. Pada dasarnya tidak ada perubahan antara konektor daya yang dipabriksasi maupun rangkaian sendiri. Keduanya mampu menjalankan fungsi sebagai penyambung daya dari sumber ke setiap perangkat elektronika seperti televisi, kipas angin, AC atau charger handphone. Hanya saja Anda harus benar-benar memastikan bahwa dalam proses pemasangan telah mengikuti aturan sehingga standar aman tetap terjaga. Jika Anda berencana untuk merangkai sendiri kabel pada staker listrik ikuti langkah-langkah pemasangan kabel pada konektor daya berikut ini. 1. Siapkan Alat Dan Bahan Beberapa alat dan bahan yang harus Anda siapkan adalah kabel sesuai panjang yang dibutuhkan, obeng, tang potong serta steker. Terdapat beberapa pilihan konektor daya yang dapat Anda gunakan seperti konektor pipih dan bulat. Secara garis besar cara pemasangannya pun sama. 2. Potong Kabel Dan Kupas Pertama ukurlah seberapa panjang kabel yang dibutuhkan kemudian potong menggunakan tang potong atau jika Anda hanya hendak mengganti bagian steker listrik Anda bisa lewatkan bagian ini. Kemudian kupas ujung kabel dengan ukuran satu hingga dua sentimeter menggunakan tang potong. Anda tidak perlu benar-benar memotongnya, cukup sampai lapisan kabel yang luar dapat dilepas sehingga menyisak serat kabel. Beberapa orang menggunakan cara mudah dengan menggunakan korek api, namun jika Anda terlalu khawatir akan berbahaya menggunakan tang potong saja sudah cukup. 3. Buka Body Steker Dan Masukkan Kabel Putar baut pada body konektor daya menggunakan obeng hingga terlepas dan bagiannya terbuka. Biasanya Anda akan membutuhkan obeng plus untuk pemasangan konektor daya. Setelah itu Anda akan melihat dua jalur yang akan dilalui oleh masing-masing serat kabel. Masukkan kabel ke arah pengapit konektor pada area pangkal. Setelah itu sambungkan masing-masing serat ke kaki konektor. Untuk steker listrik berbentuk pipih Anda cukup memasang serat kabel dengan cara melilitkannya saja ke tembaga penghubung yang ada di masing-masing kaki konektor. Sementara untuk konektor daya berbentuk bulat Anda harus mengendurkan kedua baut agar kawat kabel dapat masuk kemudian jepit dengan cara memasang baut hingga kencang. 4. Tutup Body Steker Listrik Usai memastikan kawat listrik terpasang pada masing-masing kaki konektor kini Anda dapat menutup body konektor kembali menggunakan baut dan obeng. Pastikan bagian kabel tidak ada yang terbuka sebelum Anda menutup badan konektor dengan rapat. Kini konektor daya Anda sudah siap digunakan. Penting untuk diingat bahwa konektor daya harus dipastikan dalam keadaan tercabut jika alat elektornik sedang tidak terpakai. Terutama untuk sejumlah alat elektronik yang tidak dilengkapi dengan power button seperti setrika. Dan bagi Anda yang masih memiliki balita simpan dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Segera Konsultasikan permasalahan kelistrikan anda ke https://www.temtera.com/ untuk mempermudah semua masalah instalasi kelistrikaan . |